mengatasi dengung pada amplifier

Power amplifier yang kita rakit kadang menimbulkan dengung kecil karena grounding


yang kurang sempurna.

berikut ada beberapa cara untuk mengatasi dengung pada power amplifier:

1. Jauhkan rangkaian yang sensitif dari transformator, dimensi casing tidak terlalu kecil.

Salah satu blog malah menganjurkan untuk memakai dua bok, satu bok khusus untuk transformator. Untuk amplifier dengan trafo toroid atau trafo besar, sebaiknya hanya berisi rangkaian power ampli saja, tanpa tone control.

2. Rubah posisi transformator, sisi samping menjadi sisi bawah (trafo menjadi tinggi) dengan

tulisan menghadap rangkaian yang sensitif

3. Gunakan spacer pada tiap papan PCB setinggi setengah tinggi trafo, misalkan setinggi 2,5cm atau lebih sehingga papan PCB sejajar dengan inti/pusat transformator, di sini efek medan terlemah.

4. Sebaiknya menggunakan satu modul stereo daripada dua modul mono

ini untuk menghindari kesalahan pengkabelan. Jika terpaksa, usahakan ukuran

kabel antara modul kanan dan kiri sama panjang dan sependek mungkin.

5. Sebaiknya ambil jalur ground untuk speaker dari ct elko bukan dari ct trafo,

jika di papan pcb terpasang dua elko besar (seperti elko power supply), ambil

jalur ground speaker dari sini, dan cek dengar!

6. Untuk power supply radio (TX ataupun rx) yang sangat sensitif, gunakan kapasitor

4x100nf, pasang 4 kapasitor ini dengan mem-parallel pada tiap dioda (bridge).

7. Pada rangkaian tone control IC op-amp yang menggunakan catu daya simetris,

pemasangan kabel ground cukup diambil dari kabel ground signal saja. sebaiknya

IC power supply (7812) dipasang dekat dengan power supply utama, bukan

dipasang dekat tone control.

8. gunakan selalu kabel stereo yang terselubung sempurna (kabel stereo warna

merah putih yang tertutup ground dan terbungkus kulit transparan.

9. Untuk power supply, gunakan kapasitor elko sebesar 2200uF per amper

10. Perbesar kabel ground dan sependek mungkin, terutama sepasang elko (jalur ct antar elko) power supply (bisa dicoba untuk amplifier blazer)

11. Untuk amplifier yang dipasang dengan komputer sebaiknya casing jangan di ground tanah kalau casing PC sudah diground tanah

12. Pasang tiap kit rangkaian tanpa meng-groundnya lewat mur/baud/spacer. Jangan sampai jalur ground yang ada di lubang pcb terhubung ke casing/box. Jangan ikuti ground ini. ground yang menempel ke casing harusnya satu saja. bila perlu gunakan spacer plastik



mengatasi noise:

1. Gunakan komponen aktif (IC) yang berkualitas seperti TL084, TL074, bukan

LM324. LM324 merek apapun noise. Sablonan TL084 yang lebih terjamin asli berwarna kuning (ST), bukan putih. Untuk saat ini, IC TL084 yang disablon putih tidak stabil bekerja difrekuensi

tinggi (treble pecah & lebih noise). Untuk IC 4558 (NE5532) gunakan JRC4558D sablon warna putih biasa atau TL072 - TL082 kuning, LF353 noise. LM741 (NE5534) bisa diganti dengan HA17741 hitachi, LF351 mungkin noise juga, belum pernah coba.

kita tidak usah mencari-cari yang bermerek dan harga yang lebih mahal karena ini yang paling low noise.

2. Jika perlu, pada rangkaian power amplifier OCL, turunkan gain-nya dengan menurunkan nilai

resistor gain yang ada di jalur speaker dari 33k menjadi 22k, ini meniru gain-clone amplifier yang lebih rendah noise.

3. Sebaiknya sederhanakan rangkaian, rangkaian yang terlalu komplek lebih rentan terhadap noise dan gangguan.

4. Sebaikya potensio/volume dipasang di-input power amplifier, seperti amplifier professional tanpa tone control.

tentang power amplifier

modifikasi rangkaian power agar bass lebih nendang

Ini berlaku untuk rangkaian power OCL, Blazer, gain clone, dan amp simetrik lainnya.



1. Power supply

Cara yang paling mudah untuk mendapatkan nilai watt yang besar adalah dengan memperbesar nilai tegangan power supply. Misalkan power amplifier blazer menggunakan supply 47v CT 47v. ini akan menghasilkan 200W rms per pasang transistor final pada outputnya. untuk catu daya 32v CT 32v (power OCL) jangan paksakan men-drive speaker 15" jika suara bass dirasa kurang.



2. Gunakan minimal 2 rail transistor final (1 rail=1 pasang)

berfungsi juga untuk mengurangi panas dan meringankan kerja transistor.



3. Gunakan speaker bass sesuai karakter yang diinginkan

misal 12" lebih cocok untuk hentakan/kick drum dan treble, sedangkain 15" cenderung ke bas-mid dan gitar bass.



4. Untuk Power Blazer

Power Blazer memang mempunyai gain yang sangat rendah. Beberapa teman berpendapat

bahwa transistor sanken memiliki karakter bass yang sangat empuk, tetapi suara disitu-situ saja alias suaranya tidak bisa menempuh jarak jauh. Ini tidak benar membandingkan transistor berdasarkan kemasan atau mereknya. Transistor-transistor besar rata-rata memiliki penguatan/gain yang lebih rendah, pantas saja suara bass-nya empuk, terkesan lemah. Untuk menaikkan gainnya kita perlu tambahan rangkaian. Pasang kit tambahan berupa rangkaian master mixer atau giga bass yang dipasang pada input blazer. Usahakan gunakan kit dengan catu daya simetrik +12v ct -12v, ini untuk menghindari signal transien yang berlebihan pada saat power dihidupkan. Power Blazer tidak perlu modifikasi, its ok.



5. Modifikasi pada rangkaian:

Tiap rangkaian power mempunyai 5 komponen kecil yaitu IC 0p-amp,

resistor input, resistor gain, dan jaringan R-C. Resistor gain dibantu dengan

R input berfungsi untuk menaikkan penguatan (gain). Penguatan yang berlebihan akan

menimbulkan noise. Biasanya nilai R gain ini sebesar 15k untuk power blazer,

22k untuk gain clone, 33k untuk power OCL. Semakin kecil nilai R-gain akan semakin kecil penguatannya, tetapi semakin low noise. Rangkaian R-C berfungsi untuk resonansi bass. Nilai R-C ini berkisar 560 ohm & 47uF (OCL) sampai dengan 1k-100uF. Menariknya di sini, semakin besar nilai C (elko) nada bass-nya semakin empuk. Sebaliknya semakin kecil C nada bass semakin mid. nilai C ini maksimal adalah 47uF untuk gitar bass yang menggetarkan badan, untuk nada bass kendang dan drum yang menghentak di dada gunakan nilai C 10-22uF tidak lebih.



Kapasitor input untuk power OCL biasa, ganti C input 100nF

dengan 22nF, kapasitor kecil ini jangan khawatir kekurangan bass. Nilai 22nF sangat cocok jika tone control menggunakan transistor seperti PCB ronica sc-006 (tone control transistor).



Untuk tone control yang menggunakan IC, C input jangan diganti dengan nilai keci tapi justru dengan nilai yang lebih besar, misal 220nF. Untuk 4 kapasitor yang ada di kaki potensio bass biasa menggunakan 33nF seperti di PCB ronica, bukan 47nF(ini kurang nendang).



Untuk kesetabilan frekuensi (bass-mid-treble) pasang kapasitor tambahan sebesar 1nF di resistor 100k (input power) secara parallel, ini akan membatasi signal noise yang mengganggu. Dengan kapasitor ini menjamin rangkaian dan speaker bekerja dengan karakter bass . Jika power dalam keadaan on dan kita sentuh inputnya, yang terdengar harus nada bass yang powerful, bukan jeritan treble yang mematikan tweeter.



selamat bereksperimen